Sabtu, 04 Agustus 2012

Simpel POOE

Simpel POOE, Simpel Production, Simpel Organiser, Simpel Organic, Simpel Education. Tunggu tanggal mainnya, program layanan kami akan hadir di kota anda....


Jumat, 03 Agustus 2012

Siswa Nomor Satu (dari belakang)

Pagi ini saya mendengar suara hand phone berdering, persis bada shalat duha. Nomor yang tak ku kenal dengan kode +96681.... (tak terdaftar di phone book). "Assalamu'allaikum.... " suara pemuda dengan fasih melafalkannya. "Pak Yudi, ana Yanuar....". Saya merasa belum paham siapa yang ada di sebrang sana. Dari saudi kenal aku? (penuh pertanyaan) Singkat cerita Yanuar mendetailkan perkenalannya.

Subhanallah... Anak yang dahulu selalu menduduki posisi paling belakang, sekarang telah menjadi imam masjid di madinah. Melalui telepon Yanuar mengabarkan akan pulang ke Indonesia sabtu pekan depan, dan untuk pertama kali buka puasa di indonesia ramadhan ini ingin bareng Pak Yudi. Sebuah Kebanggaan tersendiri buat saya. Yanuar yang dahulu selalu jadi nomor satu dari belakang sekarang jadi Imam masjid di Madinah. Subhanallah....

Tidak mudah memang menemukan potensi anak-anak kita. Kadang butuh waktu yang panjang, kesabaran, perhatian. Seperti halnya Yanuar, anak yatim dari keluarga yang kurang mampu, hidup dipanti yang sederhana. Kadang sekolah tanpa sarapan, makan siang pun jarang, makan malam mengharap tasyakuran. Bagaimana mungkin semangat belajar. Baca tulis pun susah, apalagi berhitung.

Namun sikapnya yang lemah terbesit dari mulut kecilnya lafal-lafal Al-Qur'an. Ting.... Inilah potensinya. Gosok terus saya semangat. Murojaah (hafalan Al-Qur'an) tiap hari selain belajar seperti biasa yanuar murojaah. Berbenah menyempurnakan hafalannya.

Senin, 30 Juli 2012

Audit, Akreditasi

Tiga tahun yang lalu, saya pernah mengalaminya. Denger aja kata kata itu suda bikin deg-degan. Pokoknya denger mau di audit gitu, langsung benahun semua hal. laporan laporan, dokumen, file, segala macem di benahin. Pokoknya semuanya deh di benerin. Yang kotor di bersihin, yang semrawud di rapiin, yang belum ada di adain. Biar ruuapih

Detik-detik auditpun tiba. Sebelum petugas datang sudah berusaha semampu mungkin untuk merapikan keadaan. Saat pertama team audit datang masih gemetaran, namun kemudian dengan suasana yang dibuat senyaman mungkin.

Selasa, 17 Juli 2012

Logo Simpel

Berikut ini kami sampaikan logo simpel terbaru. Setelah sekian lama mengalami metamorfosis akhirnya logo simpel yang sederhana muncul juga. Walaupun ini bukan hasil akhir logo simpel.

Kamis, 03 Mei 2012

Surat untuk Guruku yang (tak lagi) Punya Hati


Ditulis oleh: Prof. Rhenald Kasali (Guru Besar FE UI)

LIMA belas tahun lalu saya pernah mengajukan protes pada guru sebuah sekolah tempat anak saya belajar di Amerika Serikat. Masalahnya, karangan berbahasa Inggris yang ditulis anak saya seadanya itu telah diberi nilai E (excellence) yang artinya sempurna, hebat, bagus sekali. Padahal dia baru saja tiba di Amerika dan baru mulai belajar bahasa.

...Karangan yang dia tulis sehari sebelumnya itu pernah ditunjukkan kepada saya dan saya mencemaskan kemampuan verbalnya yang terbatas. Menurut saya tulisan itu buruk, logikanya sangat sederhana. Saya memintanya memperbaiki kembali, sampai dia menyerah.

Rupanya karangan itulah yang diserahkan anak saya kepada gurunya dan bukan diberi nilai buruk, malah dipuji. Ada apa? Apa tidak salah memberi nilai? Bukankah pendidikan memerlukan kesungguhan? Kalau begini saja sudah diberinilai tinggi, saya khawatir anak saya cepat puas diri.

Sewaktu saya protes, ibu guru yang menerima saya hanya bertanya singkat. “Maaf Bapak dari mana?”

“Dari Indonesia,” jawab saya.

Dia pun tersenyum.




BUDAYA MENGHUKUM

Pertemuan itu merupakan sebuah titik balik yang penting bagi hidup saya. Itulah saat yang mengubah cara saya dalam mendidik dan membangun masyarakat.

“Saya mengerti,” jawab ibu guru yang wajahnya mulai berkerut, namun tetap simpatik itu. “Beberapa kali saya bertemu ayah-ibu dari Indonesia yang anak anaknya dididik di sini,” lanjutnya. “Di negeri Anda, guru sangat sulit memberi nilai. Filosofi kami mendidik di sini bukan untuk menghukum, melainkan untuk merangsang orang agar maju. Encouragement! ” Dia pun melanjutkan argumentasinya.

“Saya sudah 20 tahun mengajar. Setiap anak berbeda-beda. Namun untuk anak sebesar itu, baru tiba dari negara yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris, saya dapat menjamin, ini adalah karya yang hebat,” ujarnya menunjuk karangan berbahasa Inggris yang dibuat anak saya.

Dari diskusi itu saya mendapat pelajaran berharga. Kita tidak dapat mengukur prestasi orang lain menurut ukuran kita.

Saya teringat betapa mudahnya saya menyelesaikan study saya yang bergelimang nilai “A”, dari program master hingga doktor.

Sementara di Indonesia, saya harus menyelesaikan studi jungkir balik ditengarai ancaman drop out dan para penguji yang siap menerkam. Saat ujian program doktor saya pun dapat melewatinya dengan mudah.

Pertanyaan mereka memang sangat serius dan membuat saya harus benar-benar siap. Namun suasana ujian dibuat sangat bersahabat. Seorang penguji bertanya dan penguji yang lain tidak ikut menekan, melainkan ikut membantu memberikan jalan begitu mereka tahu jawabannya. Mereka menunjukkan grafik-grafik yang saya buat dan menerangkan seterang-terangnya sehingga kami makin mengerti.

Ujian penuh puja-puji, menanyakan ihwal masa depan dan mendiskusikan kekurangan penuh keterbukaan.

Pada saat kembali ke Tanah Air, banyak hal sebaliknya sering saya saksikan. Para pengajar bukan saling menolong, malah ikut “menelan” mahasiswanya yang duduk di bangku ujian.

***

Etika seseorang penguji atau promotor membela atau meluruskan pertanyaan, penguji marah-marah, tersinggung, dan menyebarkan berita tidak sedap seakan-akan kebaikan itu ada udang di balik batunya. Saya sempat mengalami frustrasi yang luar biasa menyaksikan bagaimana para dosen menguji, yang maaf, menurut hemat saya sangat tidak manusiawi.

Mereka bukan melakukan encouragement, melainkan discouragement. Hasilnya pun bisa diduga, kelulusan rendah dan yang diluluskan pun kualitasnya tidak hebat-hebat betul. Orang yang tertekan ternyata belakangan saya temukan juga menguji dengan cara menekan. Ada semacam balas dendam dan kecurigaan.

Saya ingat betul bagaimana guru-guru di Amerika memajukan anak didiknya. Saya berpikir pantaslah anak-anak di sana mampu menjadi penulis karya-karya ilmiah yang hebat, bahkan penerima Hadiah Nobel. Bukan karena mereka punya guru yang pintar secara akademis, melainkan karakternya sangat kuat: karakter yang membangun, bukan merusak.

Kembali ke pengalaman anak saya di atas, ibu guru mengingatkan saya. “Janganlah kita mengukur kualitas anak-anak kita dengan kemampuan kita yang sudah jauh di depan,” ujarnya dengan penuh kesungguhan.

Saya juga teringat dengan rapor anak-anak di Amerika yang ditulis dalam bentuk verbal.

Anak-anak Indonesia yang baru tiba umumnya mengalami kesulitan, namun rapornya tidak diberi nilai merah, melainkan diberi kalimat yang mendorongnya untuk bekerja lebih keras, seperti berikut. “Sarah telah memulainya dengan berat, dia mencobanya dengan sungguh-sungguh. Namun Sarah telah menunjukkan kemajuan yang berarti.”

Malam itu saya mendatangi anak saya yang tengah tertidur dan mengecup keningnya. Saya ingin memeluknya di tengah-tengah rasa salah telah memberi penilaian yang tidak objektif.

Dia pernah protes saat menerima nilai E yang berarti excellent (sempurna), tetapi saya mengatakan “gurunya salah”. Kini saya melihatnya dengan kacamata yang berbeda.

MELAHIRKAN KEHEBATAN

Bisakah kita mencetak orang-orang hebat dengan cara menciptakan hambatan dan rasa takut? Bukan tidak mustahil kita adalah generasi yang dibentuk oleh sejuta ancaman: gesper, rotan pemukul, tangan bercincin batu akik, kapur, dan penghapus yang dilontarkan dengan keras oleh guru, sundutan rokok, dan seterusnya.

Kita dibesarkan dengan seribu satu kata-kata ancaman: Awas…; Kalau,…; Nanti,…; dan tentu saja tulisan berwarna merah menyala di atas kertas ujian dan rapor di sekolah.

Sekolah yang membuat kita tidak nyaman mungkin telah membuat kita menjadi lebih disiplin. Namun di lain pihak dia juga bisa mematikan inisiatif dan mengendurkan semangat. Temuan-temuan baru dalam ilmu otak ternyata menunjukkan otak manusia tidak statis, melainkan dapat mengerucut (mengecil) atau sebaliknya, dapat tumbuh.

Semua itu sangat tergantung dari ancaman atau dukungan (dorongan) yang didapat dari orang-orang di sekitarnya. Dengan demikian kecerdasan manusia dapat tumbuh, sebaliknya dapat menurun. Seperti yang sering saya katakan, ada orang pintar dan ada orang yang kurang pintar atau bodoh.

Tetapi juga ada orang yang tambah pintar dan ada orang yang tambah bodoh.

Mari kita renungkan dan mulailah mendorong kemajuan, bukan menaburkan ancaman atau ketakutan. Bantulah orang lain untuk maju, bukan dengan menghina atau memberi ancaman yang menakut-nakuti.

Copas dari Copasan

Rabu, 02 Mei 2012

Hari Pendidikan..... Bangkitlah Negriku

Di hari pendidikan yang ke berapa ini?.... saking banyaknya. Namun apakah pendidikan sudah seperti yang diharapkan? jangan liat pendidikan di pedalaman, coba dech liat di pinggiran kota, atau liat deh di pertengahan kota yang kalah vavorit. miris sekali...
Anak-anak disana ternyata masih banyak yang nasibnya belum beruntung.Kebutuhan dasar, sarapan pagi? ibu belum masak dari kemaren. Jawab salah seorang anak. Telisik-telisik, memang bener. Ibunya belum masak, karena ndak ada beras yang dimasak. Seragammu belum lengkap? Memang belum lengkap, bapak ndak punya uang buat beli kelengkapannya.
Ada berapa persen anak-anak kita sudah terpenuhi haknya?

Jumat, 27 April 2012

Kebiasaan Problem Solving

Seorang anak berusia “golden age” (0-8 tahun) melihat tangga di rumahnya. Sebenarnya, otak anak tersebut menganggap tangga adalah “problem” yang harus dia temukan jalan keluarnya, yaitu dengan menaiki tangga tersebut. Lalu, otak memerintahkan anak itu untuk menaiki tangga. Begitu anak tangga pertama berhasil dia lampaui, ada perasaan lega serta tantangan untuk terus menaiki tangga kedua dan seterusnya sampai ke puncak. Jika si anak berhasil menaiki tangga sampai puncak, dalam otak anak tersebut sudah tergores pengalaman menaiki tangga. Ini ibarat sebuah bab dalam sebuah bidang studi yang sudah tuntas, dengan kompetensi dasar kemampuan menaiki tangga.

Gambaran tersebut sebenarnya merupakan proses menuju cerdas yang dimaksud sebagai kebiasaan “problem solving”. Namun, kebanyakan orang tua atau guru yang melihat kejadian anak menaiki tangga, biasanya tidak memandang hal tersebut sebagai pembangun kecerdasan anak, tetapi justru berteriak kepada anak agar berhenti menaiki tangga, lalu dengan mata melotot memintanya turun. Jika anak dianggap bandel karena mempertahankan keinginannya untuk terus menaiki tangga, biasanya sang ibu atau ayah dengan cepat menarik anak tersebut, kemudian kaki anak yang tak berdosa itu dicubit sebagai hukuman tidak menuruti perintah orang tua. Percayalah, orang tua semacam itu baru saja membunuh salah satu sumber kecerdasan anak, yaitu kebiasaan “problem solving”.
Orang tua dan guru seyogyanya hanya berfikir kreatif dan melakukan “tindakan pengamanan” tanpa harus mencegah aktivitas anak yang ingin mengetahui sesuatu.

Yaya

Koleksi aktifitas yaya

















Kamis, 12 April 2012

Hidup adalah Pilihan

Seorang professor berdiri di depan kelas filsafat dan mempunyai beberapa barang di depan mejanya. Saat kelas dimulai, tanpa mengucapkan sepatah kata, dia mengambil sebuah toples mayones kosong yang besar dan mulai mengisi dengan bola-bola golf. Kemudian dia berkata pada para muridnya, apakah toples itu sudah penuh? Mahasiswa menyetujuinya.

Kemudian professor mengambil sekotak batu koral dan menuangkannya ke dalam toples. Dia mengguncang dengan ringan. Batu-batu koral masuk, mengisi tempat yang kosong di antara bola-bola golf. Kemudian dia bertanya pada para muridnya, Apakah toples itu sudah penuh? Mereka setuju bahwa toples itu sudah penuh.

Selanjutnya profesor mengambil sekotak pasir dan menebarkan ke dalam toples... Tentu saja pasir itu menutup segala sesuatunya. Profesor sekali lagi bertanya apakah toples sudah penuh? Para murid dengan suara bulat berkata, "Yaa!"

Profesor kemudian menyeduh dua cangkir kopi dari bawah meja dan menuangkan isinya ke dalam toples, dan secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir. Para murid tertawa...

"Sekarang," kata profesor ketika suara tawa mereda, "Saya ingin kalian memahami bahwa toples ini mewakili kehidupanmu."


"Bola-bola golf adalah hal-hal yang penting - Tuhan, keluarga, anak-anak, kesehatan, teman dan para sahabat. Jika segala sesuatu hilang dan hanya tinggal mereka, maka hidupmu masih tetap penuh."

"Batu-batu koral adalah segala hal lain, seperti pekerjaanmu, rumah dan mobil."

"Pasir adalah hal-hal yang lainnya - hal-hal yg sepele."

"Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dalam toples," lanjut profesor, "Maka tidak akan tersisa ruangan untuk batu koral ataupun untuk bola-bola golf. Hal yang sama akan terjadi dalam hidupmu."

"Jika kalian menghabiskan energi untuk hal-hal sepele, kalian tidak akan mempunyai ruang untuk hal-hal yang penting buat kalian"

"Jadi..."

"Berilah perhatian untuk hal-hal yang kritis untuk kebahagiaanmu. Bermainlah dengan anak-anakmu. Luangkan waktu untuk check up kesehatan. Ajak pasanganmu untuk keluar makan malam. Akan selalu ada waktu untuk membersihkan rumah, dan memperbaiki mobil atau perabotan."

"Berikan perhatian terlebih dahulu kepada bola-bola golf - Hal-hal yang benar-benar penting. Atur prioritasmu. Baru yang terakhir, urus pasir-nya."

Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya, "Kalau Kopi yg dituangkan tadi mewakili apa?"

Profesor tersenyum, "Saya senang kamu bertanya. Itu untuk menunjukkan kepada kalian, sekalipun hidupmu
tampak sudah begitu penuh, tetap selalu tersedia tempat untuk secangkir kopi bersama sahabat"

Kamis, 05 April 2012

Warung Organik

Warung Organik memberikan penawaran spesial bagi anda yang ingin sehat, kaya dan awet muda. Warung Organik menawarkan buah-buahan, sayuran, susu, prodak kecantikan alami, dan berbagai produk lainnya. Bisa dipesan disini dengan harga terjangkau dan berkualitas. Dijamin 100% organic.
Harga bisa disesuaikan dengan keinginan anda, selain itu kami juga akan mengantarkan pesanan anda sampai tujuan tanpa ongkos kirim.
Oleh karenanya percayakan konsumsi organik anda pada kami, dan anda akan lebih sehat, dan awet muda, bisnis anda akan melaju kencang.
Sementara Kami melayani:
Jawa Tengah, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Batang, Kabupaten Blora, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Brebes, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Jepara, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Kendal, Kabupaten Klaten, Kabupaten Kudus, Kabupaten Magelang, Kabupaten Pati, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Rembang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Sragen, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Tegal, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Wonosobo, Kota Magelang, Kota Pekalongan, Kota Salatiga, Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Tegal, Purwokerto, Purwodadi, Mungkid, Kajen, Ungaran, Slawi.
Babas Ongkos Kirim......
Tunggu kami di kota anda.

Call Us
Yudi_070809
Tlp. 024-70199930 / 024-91231789
Hp. 08156665657
E-mail: Yudi_070809@yahoo.com

Selasa, 03 April 2012

Greenfield Organik untuk Bayi usia lebih dari 6 bulan dan Anak-anak

Untuk bayi mulai 6 bulan

1. Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI.
2. Berikan sajian greenfield organik dan susu kedelai Melilea sebagai makanan utama dan pengganti susu formula, disamping ASI tentunya.
3. Buat sajian susu kedelai 1 sendok makan untuk 100 ml air, aduk/kocok sebentar hingga larut.
4. Kemudian tambahkan greenfield organik 1/3 sendok takaran kecil, kocok lagi hingga tercampur rata.
Untuk penyajian dengan greenfield organik, boleh menggunakan air hanggat suam kuku (tidak lebih 15 derajat C).
Sajikan sebagai pengganti susu formula.

Untuk Anak-anak
1. Sajikan greenfield organik dengan takaran kira-kira 1/3 – 1/2 sendok takar besar (kira-kira 3/4 – 1 sendok takar kecil) untuk air 150 – 200 ml.
2. Sangat baik bila ditambahkan juga susu kedelai Melilea.
3. Cara penyajian jika dicampur susu kedelai:
- Buat sajian susu kedelai dengan takaran 3 sendok makan untuk air 250 – 300 ml. (Sesuaikan dengan kemampuan anak minum), kocok perlahan hingga larut.
- Kemudian masukkan greenfield organik dan kocok lagi. Segera minum sajian sampai habis.
- Sajikan 2 – 3 kali sehari.

Penyajian Greenfield Organic untuk menambah berat badan bagi yang berbadan kurus

1.  Jika tidak ada masalah maag kronis, bisa dimulai dengan terapi puasa organik pada minggu I. Ini diperlukan untuk menghilangkan racun dalam sistem tubuh (detosifikasi).
2. Tetapi jika ada masalah maag, sebelum puasa organik harus didahului dengan terapi penyembuhan seperti cara terapi penyembuhan maag.
3. Minggu berikutnya.
Cara penyajian mengikuti cara normal
Minum Greenfield Organik setiap selesai makan, baik makan pagi, siang, maupun malam.
4. Sangat baik jika pada malam hari ditambah lagi dengan minum 1 gelas susu kedelai. Konsumsi secara rutin, insyaAllah dalam 1-3 bulan kelihatan hasilnya. 
Dianjurkan tetap perbanyak makan buah, sayur, dan banyak minum air putih.

Selasa, 27 Maret 2012

Model Kecerdasan Anak Multiple Intelligence (MI)

Awalnya, model kecerdasan Multiple Intelligence (MI) dipopulerkan oleh Prof. Howard Gardener, seorang ahli riset dari Amerika. Gardener mengusung delapan potensi kecerdasan yang perlu dikembangkan; meliputi potensi kecerdasan linguistik, kecerdasan logika matematik, kecerdasan visual dan spasial, kecerdasan musik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan kinestetik, dan kecerdasan naturalis. Diakui Dr. Halit Hulusi (Senior Educational Psychologist di Birmingham Educational Psychology Service, Inggris), dengan delapan area kecerdasan ini, orangtua memiliki alat atau cara untuk mengembangkan kecerdasan anak-anaknya. Namun demikian, diakuinya pula bahwa dengan pengembangan delapan model kecerdasan tersebut tidak lantas serta merta membuat anak brilian di semua bidang. Dengan begitu, model kecerdasan ini hanya dipergunakan sebagai alat bantu dalam mengoptimalkan semua potensi di setiap area kecerdasannya.

Bagaimana Islam memandang delapan model kecerdasan tersebut? Berikut komparasi teori Prof. Howard Gardener dengan teori pendidikan anak yang dilakukan oleh Rasul.




1. Kecerdasan Linguistik (Word Smart)
Model kecerdasan ini melibatkan kemampuan berbahasa. Dalam Islam dikenal istilah iqra yang mengarahkan anak tidak hanya bisa baca-tulis bahasa sehari-hari, melainkan juga dididik untuk bisa membaca, mengenal, dan menghafal ayat-ayat Al-Quran.

Anak yang cenderung memiliki kecerdasan linguistik umumnya senang mendengarkan cerita, senang bercerita, senang bermain peran, serta permainan yang berhubungan dengan kata-kata. Maka, kisah-kisah teladan nabi perlu dikenalkan kepada anak sejak dini. Kecerdasan linguistik ini termasuk dalam tiga hal yang diperintahkan Nabi untuk diajarkan kepada anak-anak kita terkait berbagai kecerdasan intelektual. “Didiklah anak-anakmu pada tiga perkara: mencintai Nabimu, mencintai ahli baitnya, dan membaca Al-Quran.” (H.R. Ath-Thabrani)

2. Kecerdasan Logika-Matematika (Number Smart)
Model kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan menganalisis masalah secara logis, menemukan atau menciptakan rumus-rumus atau pola matematika, dan menyelidiki sesuatu secara ilmiah. Anak diarahkan dengan belajar berhitung. Jari tangan dan kaki bisa menjadi alat untuk melatih anak dalam mengingat pola hitungan.

3. Kecerdasan Visual-Spasial (Picture Smart)
Model kecerdasan yang melibatkan kepekaan mengobservasi dan kemampuan berpikir dalam gambar merupakan cara melatih anak membayangkan bentuk-bentuk geometri atau tiga dimensi dengan lebih mudah. Ajak dan biasakan anak selalu dekat dengan kegiatan yang melibatkan gambar dan bentuk seperti bermain puzzle, menggambar, bermain balok, atau memilih sebuah gambar. Bahan referensi gambar bisa diambil dari majalah lama, koran atau bahan lain yang sekiranya tidak membahayakan anak.

4. Kecerdasan Musikal (Music Smart)
Model kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan berpikir atau mencerna suara (langgam, melodi), menggunakan musik sebagai sarana berkomunikasi, menginterpretasikan bentuk dan ide musikal, serta menciptakan pertunjukan dan komposisi yang ekspresif.

Dalam Islam, boleh jadi tidak mengenal istilah kecerdasan musikal. Namun begitu, mendengar dan belajar musik menjadi suatu hal yang diperbolehkan, selama hal ini untuk menunjang pendidikan anak dalam mengembangkan potensi kecerdasan dalam dirinya.

Namun begitu, ada baiknya anak sedari kecil sudah dibiasakan mendengarkan orangtuanya membaca Al-Quran. Sebab, selain untuk mengenalkan ayat-ayat suci di telinga dan ingatannya, mendengarkan Al-Quran dapat membangkitkan minat anak untuk mengenali dan merespons aneka suara yang dia dengar sehari-hari. Hal ini menjadi salah satu model praktis mengembangkan potensi anak di bidang kecerdasan musikal ini.

5. Kecerdasan Gerak Tubuh (Body Smart)
Disebut juga kecerdasan kinestetik, melibatkan kemampuan mengontrol gerakan, keseimbangan, ketangkasan dan keanggunan dalam bergerak. Anak-anak dengan kecerdasan gerak tubuh ini bisa diajarkan dalam aktivitas olahraga maupun aktivitas ibadah kepada Allah Swt.

Untuk itulah Rasul senantiasa menekankan agar orangtua mengajarkan berkuda, berenang, dan memanah kepada putra-putrinya. Di samping untuk melatih kekuatan fisik, ketiga kegiatan tersebut dapat melatih daya konsentrasi pada anak. Anak juga dapat dikenalkan gerakan-gerakan shalat dan menjelaskan setiap maksud dan tujuan gerakan dalam shalat sehingga anak bisa mengenal dan memahami tujuan ibadah shalat sejak dini. Di samping itu, anak diberikan pemahaman bahwa gerakan shalat bisa bermanfaat bagi kesehatan tubuh seperti mengerjakan shalat, membuat pikiran tenang, dan lain sebagainya.

6. Kecerdasan Interpersonal (People Smart)
Kecerdasan ini melibatkan kemampuan memahami dan berkomunikasi dengan orang lain, serta melihat perbedaan orang lain dari segi suasana hati, temperamen, dan motivasi. Anak dengan kecerdasan interpersonal yang menonjol, cenderung lebih baik dan mudah menjalin interaksi sosial serta sangat sensitif terhadap perasaan orang lain. Selain itu, dia juga berpeluang menjadi pemimpin di kelompoknya.

Pada dasarnya, begitu banyak pola pendidikan yang diterapkan Rasul mengenai kecerdasan interpersonal ini. Rasulullah pernah bersabda, “Barangsiapa berkata kepada anaknya, ‘Kemarilah! (nanti kuberi)’ kemudian tidak diberi maka ia adalah pembohong.” (H.R. Ahmad dari Abu Hurairah). Ini adalah bentuk perintah mengasah kecerdasan interpersonal. Ya, kejujuran adalah elemen yang penting dalam membina komunikasi dengan orang lain. Dan itu hanyalah satu dari sekian etika berhubungan dengan orang lain yang diajarkan Rasulullah Saw. yang tidak mungkin dijabarkan satu per satu dalam tulisan ini.

7. Kecerdasan Intrapersonal (Self Smart)
Kecerdasan ini melibatkan kemampuan memahami diri sendiri, mengetahui siapa dirinya, apa yang ingin ia lakukan, bagaimana reaksi diri terhadap suatu situasi, dan memahami situasi, seperti apa yang sebaiknya dihindari. Dalam Islam pun, model ini amat sangat ditekankan. Model ini masuk kategori pembinaan akidah dan tauhid. Anak diarahkan untuk memiliki keyakinan dan keimanan terhadap Penciptanya.

Selain itu, model kecerdasan interpersonal ini berkaitan dengan pembinaan akhlak. Beberapa ciri anak dengan kecerdasan intrapersonal adalah ia senantiasa menampilkan rasa percaya diri dan berperilaku baik.

8. Kecerdasan Naturalis (Nature Smart)
Model kecerdasan ini untuk mengoptimalkan kemampuan anak merasakan bentuk-bentuk dan menghubungkan elemen-elemen yang ada di alam yang diciptakan sang Khalik. Tadabur alam adalah salah satu bentuk rekreasi dalam Islam yang bertujuan untuk melatih jiwa syukur atas ciptaan-Nya yang pada gilirannya akan dapat mempertebal keimanan anak.
Jadi pada dasarnya, mengajarkan akidah, tauhid, dan akhlak dalam Islam dapat dijadikan sarana untuk mengembangkan delapan kecerdasan yang dicetuskan Prof. Howard Gardener adalah kewajiban setiap orangtua untuk mempersiapkan anak-anaknya dalam menghadapi tantangan di zamannya. Dan sudah selayaknya orangtua takut apabila wafat dengan meninggalkan generasi yang lemah akidah dan akhlaknya sebagaimana yang difirmankan-Nya dalam ayat berikut.

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar” (Q.S. An-Nisaa’ [4]: 9).

Senin, 26 Maret 2012

Cara Penyajian Melilea Greenfield Organic untuk terapi penyembuhan sakit maag

a. Makan nasi terlebih dahulu seperti biasa, tetapi cukup dengan ½ porsi saja. Hindari makanan daging dan lemak-lemak.
b. Setelah selesai makan baru siapkan sajian Greenfield Organik, cara penyajian sama seperti di atas.
c. Sangat dianjurkan untuk ditambahkan 1 – 3 sendok makan soyabean.
d. Sajikan 3 kali sehari, setiap selesai makan pagi, siang, dan malam. Boleh diselingi makan buah.
e. Lakukan terapi ini selama 7 hari.
f. Setelah 7 hari, jika dirasakan maag sudah membaik baru bisa melakukan puasa organik.

Penyajian Melilea Greenfield Organik untuk orang sehat, bugar, kulit cantik, awet muda, dan postur ideal

Jika kondisi tubuh Anda sehat / normal (tidak sedang sakit, hamil, atau sakit maag) Anda disarankan untuk melakukan terapi detoksifikasi / pembersihan racun, melalui puasa organic.
A. Minggu Pertama
Tahap pembuangan toksin / racun dalam sistem pencernaan dan pembuangan.
Melakukan terapi puasa organic selama 7 hari, yaitu tidak makan nasi.
Dianjurkan hanya makan buah dan sayur (buah yang tidak mengandung karbohidrat, antara lain : apel, pear, jambu biji, mentimun, pepaya). Jangan khawatir selama puasa ini tidak akan lapar dan kekurangan gizi, karena kebutuhan nutrisi sudah terpenuhi secara lengkap oleh Melilea Greenfield Organik.
1. Dimulai pada pagi hari sewaktu perut masih kosong
2. Siapkan sajian Greenfield,
3. Diminum 3 sampai 6 kali sehari, sebagai pengganti makan.
4. Jika masih lapar hanya makan buah dan sayur saja.
5. Minum air 3 liter sehari
B. Minggu Kedua - Ketiga
Tahap lanjutan pembersihan toksin dalam darah dan mencegah toksin terserap lagi ke dalam tubuh.
Sistem tubuh akan lebih aktif dan mengembalikan keseimbangan sistem tubuh
1. Lanjutkan konsumsi Greenfield 3 kali sehari.
2. Sudah bisa makan nasi seperti biasa, tetapi dianjurkan cukup ½ porsi saja.
3. Hindari makanan berlemak
4. Perbanyak makan buah & sayur
5. Minum air 3 liter sehari
C. Minggu Empat
Tahap pembenahan sistem kerja fungsi-fungsi organ tubuh.
1. Dianjurkan tetap dilanjutkan seperti minggu II – III.
2. Atau boleh makan dengan porsi penuh, tetap usahakan hindari makanan berlemak.
3. Konsumsi Greenfield 3 kali sehari.
4. Tetap konsumsi buah dan sayur
5. Minum air 3 liter sehari
D. Minggu Kelima
Fungsi organ-organ tubuh mulai membaik, sehingga kesehatan tubuh meningkat.
1. Boleh makan dengan porsi seperti biasa
2. Lanjutkan konsumsi Greenfield, bisa 2 – 3 kali sehari
3. Usahakan tetap makan buah & sayur
4. Minum air 3 liter sehari
E. Minggu keenam  dan seterusnya
Untuk menjaga kesehatan
Lanjutkan konsumsi Greenfield minimal 1 kali sehari ;
1. Memusnahkan toksin dalam tubuh
2. Membentuk perlawanan sendiri terhadap penyakit
3. Meningkatkan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh

Cara Penyajian Melilea Greenfield Organic

11. Masukkan 300 ml air dingin biasa ke dalam gelas yang ada penutupnya (berupa shaker) atau bisa dengan botol biasa.
22. menambah rasa bisa dicampurkan dengan jus buah, madu, atau disarankan Melilea Soyabean Powder.
33. Masukkan 1 (satu) sendok takaran untuk kemasan Greenfield besar, atau 2 (dua) sendok takar untuk kemasan Greenfiled kecil. (Sendok takar tersedia di dalam kemasan botol Greenfield).
44. Kocok perlahan 5-7 kali sampai tercampur rata. (Dianjurkan untuk dikocok, untuk penyampuran yang lebih cepat).
55. Langsung diminum sampai habis, karena bila dibiarkan terlalu lama air akan mengental.
66. Setelah 30 menit, minumlah segelas air putih.
77. Sajikan 3 kali sehari: pagi, siang dan malam.
88. Minumlah minimal 3 liter air per hari.

Jumat, 09 Maret 2012

Manfaat Susu Kedele Melilea

Keunggulan dan Manfaat Kandungan Susu Kedelai Melilea
Protein Tumbuhan
  1. Setiap 100 gram Susu Kedelai Bubuk Melilea mengandung 23 gram protein.
  2. Mengandung 22 jenis asam amino, termasuk asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh.
  3. Omega 6 dan omega 3.
  4. Protein Disgestibility Amino Acid Score (PDCAAS) = 1.0.
Isoflavon
Sejenis phytonutrien yang strukturnya sama dengan struktur estrogen
  1. Setiap 100 gram Susu Kedelai Bubuk Melilea mengandung 23 gram protein.
  2. Mengandung 22 jenis asam amino, termasuk asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh.
  3. Omega 6 dan omega 3.
  4. Protein Disgestibility Amino Acid Score (PDCAAS) = 1.0.
Mineral
  1. Kalsium, magnesium, zat besi, potassium, fosfor, selenium, dan zink. Kalsium membantu meningkatkan kekuatan tulang serta mencegah osteoporosis.
  2. Selenium adalah antioxidan yang membantu kita mengoksidasi lemak dari sel tubuh.
Lesitin
  1. Menurunkan LDL.
  2. Mengurangi risiko serangan jantung dan tekanan darah tinggi.
  3. Menguatan sel tubuh.
  4. Membantu dalam perkembangan sel otak.
Saponin
Mengurangi pengumpulan radikal bebas yang menyebabkan risiko kanker.


Dalam satu butir biji kacang kedelai mengandung :
  1. Karbohidrat ……15 %
  2. Protein ……………38 %
  3. Asam Lemak Tak Jenuh...18 %
  4. Vitamin B dan D
  5. Mineral
  6. Kelembaban (air) …10 %
  7. Serat (fiber) ………..15 %
  8. Bahan Bioaktif