Jumat, 20 Januari 2012

Rabiul Awal

Tadi malam, malam 1 Rabiul Awal silam, Nabi Saw. memulai perjalanan hijrah dari Makkah ke Madinah. Bertolak dari rumah mulia beliau, meninggalkan Ali bin Abi Thalib yang menggantikannya terkepung para pembunuh bayaran yang sudah siap dengan pedang terhunus…
Ditemani Abu Bakar, beliau berjalan selama 11 hari. Pada 12 Rabiul Awal, beliau menginjakkan kaki di Madinah untuk pertama kali..
Bagaimana dengan Ali yang ditinggalkan oleh Nabi di rumah beliau, dalam ancaman maut yang siap dihunuskan…?
Setelah berhasil dengan selamat, menghadapi orang-orang garang dengan nafsu membunuh, yang memaksa mendobrak pintu rumah Nabi, dan hampir saja mereka membunuhnya, Ali yang pemberani itu pun menyusul Nabi belakangan…
Atas keikhlasannya menghadapi maut, di ujung pedang-pedang yang siap diayunkan itulah, turun ayat, “Wa min al-naasi man yasyri nafsahu ibtigha`i mardhaatillah, wallahu ra`uufun bi al-`ibad…” Dan di antara manusia ada yang menjual dirinya untuk mencari keridhaan Allah. Allah Maha Penyantun bagi para hamba… (QS al-Baqarah, 2:207)
Saat-saat Nabi hijrah adalah peristiwa yang sangat heroik… Semoga kita kecipratan spiritnya…
Bagaimana dengan Abu Bakar yang menyertai Nabi hijrah ke Yatsrib (Madinah)?
Tentang kebersamaannya menemani Nabi Saw. hijrah, juga diungkapkan dalam Al-Quran. Saat keduanya bersembunyi di Gua Tsur dari kejaran musuh yang sudah mendekat di pintu gua… Saat Abu Bakar gemetar ketakutan, Sang Nabi memberi nasihat, “Laa tahzan… Jangan bersedih.”
“Ingatlah ketika keduanya (bersembunyi) di dalam gua, ketika Muhamamd berkata kepada temannya (Abu Bakar), “janganlah engkau bersedih.”
Hijrah adalah perjalanan yang menegangkan… dan menguji keimanan…
Maka… bulan Rabi`ul Awwal bukan hanya Syahru Mawlid al-Rasul (bulan kelahiran Rasul), tetapi juga bulan Syahru Hijrati al-Rasul (Bulan Hijrah Rasul)… Sehingga peringatan di dalamnya berkenaan dengan dua peristiwa penting tersebut sekaligus…
Karenanya yang dibahas dalam peringatan Mawlid Nabi di bulan Rabi`ul Awwal ini, selain hikmah mawlidnya juga sekaligus hikmah hijrahnya… Itu akan menjadi bahasan yang menarik… Dan para mubaligh bisa memiliki tema bahasan yang lebih variatif.
Sungguh… Kelahiran Nabi Saw. adalah busyra, kabar gembira bagi alam semesta… Bahkan kabar gembira tentang kelahiran Nabi Agung ini selalu dikabarkan oleh semua nabi … Seperti yang ditegaskan oleh Nabi Isa dalam surat al-Shaff. “….Mubasysyiran bi rasuulin ya`tii min ba`dii ismuhu ahmad…” …..(Aku diutus) untuk memberi kabar gembira dengan kedatangan seorang rasul yang datang sesudahku, namanya Ahmad (Muhammad)…”
Sementara hijrah beliau adalah sebuah fase penting dari visi besar risalah untuk menciptakan sejarah kemanusiaan yang diwahyukan…
Alhasil, Rabi`ul Awwal adalah bulan mawlid (kelahiran) dan bulan hijrah Nabi Saw… Karenanya bulan ini memiliki makna penting bagi umat Islam.. Dan kita harus memaknainya lebih penting dan aktual lagi….
Semoga…!

Bulan Hijriyah

Urutan bulan dalam kalender Hijriah adalah:
1. Muharram,
2. Safar,
3. Rabi’ul Awal,
4. Rabi’ul Akhir,
5. Jumadil Awal,
6. Jumadil Akhir,
7. Rajab,
8. Sya’ban,
9. Ramadhan,
10. Syawal,
11. Dzulkhaidah
12. Dzulhijjah

Selasa, 17 Januari 2012

Kisah Rp.100.000,- dan Kearifan Rp.1.000,-

Uang Rp.1000 dan Rp 100.000 sama2 terbuat dari kertas,sama2 di cetak dan di edarkan oleh dan dari Bank Indonesia... pada saat bersamaan mereka keluar dan berpisah dari Bank dan beredar dimasyarakat.

Empat bulan kemudian mereka bertemu lagi secara tdk sengaja di dlm dompet seorang pemuda.Kemudian diantara kedua u...ang tsb terjadilah percakapan,
Rp.100.000 : "kenapa badan km begitu lusuk,kotor dan bau amis...?"
Rp. 1.000 : "karena aku begitu keluar dari Bank langsung ditangan orang2 bawahan,dari tukang becak,tukang sayur,penjual ikan dan ditangan pengemis......Lalu kenapa kamu kelihatan begitu baru,rapi dan masih bersih?"
Rp.100.000 : "karena begitu aku keluar dari Bank,langsung disambut perempuan cantik dan beredarnyapun di restauran mahal,dimall dan jg hotel2 berbintang serta keberadaanku selalu di jaga dan jarang keluar dr dompet"
Rp.1.000 : "pernahkah engkau mampir di tempat ibadah?"
Rp.100.000 : "belum pernah.....".
Rp.1.000 : "ketahuilah walaupun keadaanku sprt ini adanya,setiap jum'at aku selalu mampir di Mesjid2, dan ditangan anak-anak yatim, bahkan aku slalu bersyukur kpd Tuhan. Aku tdk dipandang manusia bukan sebuah nilai tapi yg dipandang adalah sebuah MANFAAT..." 

Akhirnya menangislah uang Rp.100.000 krn merasa besar,hebat,tinggi tapi tdk begitu bermanfaat selama ini.

Jadi....Bukan seberapa besar penghasilan Anda,tapi seberapa bermanfaat penghasilan Anda itu. karena kekayaan bknlah untuk kesombongan. semoga kita termsk gol.orang2 yg slalu mensyukuri nikmat dan memberi manfaat untuk semesta alam serta dijauhkan dr sifat sombong....

Super Simpel


Blog dengan tulisan sederhana, kadang cuma celotehan ide sederhana dan simpel, juga sekedar lintasan pikiran. Sekedar meluapkan emosi keras lunak, yang supersimpel lah.... Blog ini dikelola oleh Tri Wahyudi asli wong gombong (asli wong ngapak) urip nang semarang.

Penulis yang punya keinginan untuk mengisi blog ini saya persilahkan untuk mengirim karyanya ke e-mail: yudi_070809@yahoo.com. Atau siapapun anda yang ingin mengisi blog ini dengan karya tulis, sastra, entah udah bener apa belum silakan kirim karya anda.

Jumat, 06 Januari 2012

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Silabus merupakan acuan dalam penyusunan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembagan penilaian hasil belajarnya. Silabus berisikan komponen dasar yang dapat menjawab permasalahan :
  • Apa yang akan dibelajarkan?
  • Bagaimana cara membelajarkannya?
  • Bagaimana cara memenuhi target pencapaian hasil belajarnya?
Oleh karena itu, silabus harus disusun secara sistematis dan berisikan komponen-komponen yang saling berkaitan untuk memenuhi target pencapaian kompetensi tertentu. Beberapa komponen silabus minimal yang dapat membantu dan memandu para guru dalam mengelola pembelajaran, antara lain standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, asesmen pembelajaran, alokasi waktu, dan sumber belajar.
1. Bagaimana mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar ?
Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester; standar kompetensi terdiri atas sejumlah kompetensi dasar sebagai acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara nasional. Penempatan Standar Kompetensi pada silabus dimaksudkan untuk memandu guru atau pengembang silabus dalam menjabarkan Kompetensi Dasar menjadi pengalaman belajar, sehingga rangkaian kegiatan belajar siswa tidak menyimpang dari koridor kemampuan siswa yang ingin dicapai.
Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi. Penempatan komponen Kompetensi Dasar dalam silabus sangat penting, hal ini berguna untuk mengingatkan para guru seberapa jauh tuntutan target kompetensi yang harus dicapainya. Di dalam komponen Kompetensi Dasar ini juga dimuat hasil belajar, yaitu pernyataan unjuk kerja yang diharapkan setelah peserta didik mengalami pembelajaran dalam kompetensi tertentu.
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut ini:
§ urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;
§ keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
§ keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.
2. Bagaimana mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar?
Materi pembelajaran adalah bagian dari struktur keilmuan suatu bahan kajian yang dapat berupa pengertian konseptual, gugus isi atau konteks, proses, bidang ajar, dan keterampilan. Penempatan materi pembelajaran di dalam silabus berfungsi sebagai payung dari setiap uraian materi yang disajikan dalam kegiatan belajar siswa.
Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dilakukan dengan mempertimbangkan:
a) potensi peserta didik;
b) relevansi dengan karakteristik daerah,
c) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik;
d) kebermanfaatan bagi peserta didik;
e) struktur keilmuan;
f) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
g) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
h) alokasi waktu.
Agar penjabaran dan penyesuaian kompetensi dasar tidak meluas dan melebar, maka perlu diperhatikan kriteria untuk menseleksi materi yang perlu diajarkan. Kriteria tersebut antara lain:
1) Sahih (Valid)
Materi yang akan dituangkan dalam pembelajaran benar-benar telah teruji kebenaran dan kesahihannya. Pengertian ini juga berkaitan dengan keaktualan materi, sehingga materi yang diberikan dalam pembelajaran tidak ketinggalan jaman dan memberikan kontribusi untuk pemahaman ke depan.
2) Tingkat Kepentingan (Significance)
Dalam memilih materi di sini perlu dipertimbangkan pertanyaan berikut: Sejauh mana materi tersebut penting dipelajari? Penting untuk siapa? Dimana dan mengapa penting?. Dengan demikian, materi yang dipilih untuk diajarkan tentunya memang yang benar-benar diperlukan oleh siswa.
3) Kebermanfaatan (utility)
Manfaat harus dilihat dari semua sisi, baik secara akademis maupun non akademis.Bermanfaat secara akademis, artinya guru harus yakin bahwa materi yang diajarkan dapat memberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang akan dikembangkan lebih lanjut pada jenjang pendidikan berikutnya. Bermanfaat secara non akademis, maksudnya adalah bahwa materi yang diajarkan dapat mengembangkan kecakapan hidup (life skills) dan sikap yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari
4) Layak dipelajari (learnability)
Materinya memungkinkan untuk dipelajari, baik dari aspek tingkat kesulitannya (tidak terlalu mudah, atau tidak terlalu sulit), maupun aspek kelayakannya terhadap pemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat.
5) Menarik minat (interest)
Materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapat memotivasi siswa untuk mempelajarinya lebih lanjut. Setiap materi yang diberikan kepada siswa harus mampu menumbuhkembangkan rasa ingin tahu, sehingga memunculkan dorongan untuk mengembangkan sendiri kemampuan mereka.
3. Bagaimana merancang kegiatan pembelajaran berdasarkan materi pembelajaran?
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran.
d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.
Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting artinya bagi materi-materi yang memerlukan prasyarat tertentu. Selain itu, pendekatan pembelajaran yang bersifat spiral (mudah ke sukar; konkret ke abstrak; dekat ke jauh) juga memerlukan urutan pembelajaran yang terstruktur. Rumusan pernyataan dalam pengalaman belajar minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu: kegiatan siswa danmateri.
Dalam memilih kegiatan siswa yang akan digunakan dalam pembelajaran sebaiknya dipertimbangkan hal-hal berikut ini:
  • Hendaknya memberikan peluang bagi siswa untuk mencari, mengolah dan menemukan sendiri pengetahuan, di bawah bimbingan guru.
  • Merupakan pola yang mencerminkan ciri khas dalam pengembangan keterampilan dasar mata pelajaran yang bersangkutan. Misalnya observasi di lingkungan sekitar, penyelidikan, eksperimen, pemecahan masalah, simulasi, wawancara dengan nara sumber, pengembangan teknologi, penggunaan peta dan foto, pemanfaatan kliping.
  • Disesuaikan dengan ragam sumber belajar dan sarana belajar yang tersedia.
  • Bervariasi dengan mengkombinasikan antara kegiatan belajar perseorangan, pasangan, kelompok, dan klasikal
  • Memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual siswa seperti bakat, kemampuan, minat, latar belakang keluarga, sosial-ekonomi dan budaya, serta masalah khusus yang dihadapi siswa yang bersangkutan.
Pembelajaran berbasis kompetensi merupakan program pembelajaran yang dirancang untuk menggali potensi dan pengalaman belajar siswa agar mampu memenuhi pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan. Sebagai konsekuensi dari pembelajaran berbasis kompetensi ini, materi pembelajaran yang dipilih haruslah yang bermakna, yakni yang memberikan kecakapan untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dengan mengunakan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang telah dipelajarinya, sehingga siswa terhindar dari materi-materi yang tidak menunjang pencapaian kompetensi. Agar siswa belajar secara aktif, guru perlu menciptakan strategi yang tepatguna, sedemikian rupa, sehingga siswa mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar. Motivasi yang seperti ini akan dapat tercipta kalau guru dapat meyakinkan siswa akan kegunaan materi pelajaran bagi kehidupan nyata siswa. Demikian juga, guru harus punya sensitifitas yang tinggi dan dapat menciptakan situasi sehingga materi pelajaran selalu tampak menarik, tidak membosankan.