Jumat, 27 April 2012

Kebiasaan Problem Solving

Seorang anak berusia “golden age” (0-8 tahun) melihat tangga di rumahnya. Sebenarnya, otak anak tersebut menganggap tangga adalah “problem” yang harus dia temukan jalan keluarnya, yaitu dengan menaiki tangga tersebut. Lalu, otak memerintahkan anak itu untuk menaiki tangga. Begitu anak tangga pertama berhasil dia lampaui, ada perasaan lega serta tantangan untuk terus menaiki tangga kedua dan seterusnya sampai ke puncak. Jika si anak berhasil menaiki tangga sampai puncak, dalam otak anak tersebut sudah tergores pengalaman menaiki tangga. Ini ibarat sebuah bab dalam sebuah bidang studi yang sudah tuntas, dengan kompetensi dasar kemampuan menaiki tangga.

Gambaran tersebut sebenarnya merupakan proses menuju cerdas yang dimaksud sebagai kebiasaan “problem solving”. Namun, kebanyakan orang tua atau guru yang melihat kejadian anak menaiki tangga, biasanya tidak memandang hal tersebut sebagai pembangun kecerdasan anak, tetapi justru berteriak kepada anak agar berhenti menaiki tangga, lalu dengan mata melotot memintanya turun. Jika anak dianggap bandel karena mempertahankan keinginannya untuk terus menaiki tangga, biasanya sang ibu atau ayah dengan cepat menarik anak tersebut, kemudian kaki anak yang tak berdosa itu dicubit sebagai hukuman tidak menuruti perintah orang tua. Percayalah, orang tua semacam itu baru saja membunuh salah satu sumber kecerdasan anak, yaitu kebiasaan “problem solving”.
Orang tua dan guru seyogyanya hanya berfikir kreatif dan melakukan “tindakan pengamanan” tanpa harus mencegah aktivitas anak yang ingin mengetahui sesuatu.

Yaya

Koleksi aktifitas yaya

















Kamis, 12 April 2012

Hidup adalah Pilihan

Seorang professor berdiri di depan kelas filsafat dan mempunyai beberapa barang di depan mejanya. Saat kelas dimulai, tanpa mengucapkan sepatah kata, dia mengambil sebuah toples mayones kosong yang besar dan mulai mengisi dengan bola-bola golf. Kemudian dia berkata pada para muridnya, apakah toples itu sudah penuh? Mahasiswa menyetujuinya.

Kemudian professor mengambil sekotak batu koral dan menuangkannya ke dalam toples. Dia mengguncang dengan ringan. Batu-batu koral masuk, mengisi tempat yang kosong di antara bola-bola golf. Kemudian dia bertanya pada para muridnya, Apakah toples itu sudah penuh? Mereka setuju bahwa toples itu sudah penuh.

Selanjutnya profesor mengambil sekotak pasir dan menebarkan ke dalam toples... Tentu saja pasir itu menutup segala sesuatunya. Profesor sekali lagi bertanya apakah toples sudah penuh? Para murid dengan suara bulat berkata, "Yaa!"

Profesor kemudian menyeduh dua cangkir kopi dari bawah meja dan menuangkan isinya ke dalam toples, dan secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir. Para murid tertawa...

"Sekarang," kata profesor ketika suara tawa mereda, "Saya ingin kalian memahami bahwa toples ini mewakili kehidupanmu."


"Bola-bola golf adalah hal-hal yang penting - Tuhan, keluarga, anak-anak, kesehatan, teman dan para sahabat. Jika segala sesuatu hilang dan hanya tinggal mereka, maka hidupmu masih tetap penuh."

"Batu-batu koral adalah segala hal lain, seperti pekerjaanmu, rumah dan mobil."

"Pasir adalah hal-hal yang lainnya - hal-hal yg sepele."

"Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dalam toples," lanjut profesor, "Maka tidak akan tersisa ruangan untuk batu koral ataupun untuk bola-bola golf. Hal yang sama akan terjadi dalam hidupmu."

"Jika kalian menghabiskan energi untuk hal-hal sepele, kalian tidak akan mempunyai ruang untuk hal-hal yang penting buat kalian"

"Jadi..."

"Berilah perhatian untuk hal-hal yang kritis untuk kebahagiaanmu. Bermainlah dengan anak-anakmu. Luangkan waktu untuk check up kesehatan. Ajak pasanganmu untuk keluar makan malam. Akan selalu ada waktu untuk membersihkan rumah, dan memperbaiki mobil atau perabotan."

"Berikan perhatian terlebih dahulu kepada bola-bola golf - Hal-hal yang benar-benar penting. Atur prioritasmu. Baru yang terakhir, urus pasir-nya."

Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya, "Kalau Kopi yg dituangkan tadi mewakili apa?"

Profesor tersenyum, "Saya senang kamu bertanya. Itu untuk menunjukkan kepada kalian, sekalipun hidupmu
tampak sudah begitu penuh, tetap selalu tersedia tempat untuk secangkir kopi bersama sahabat"

Kamis, 05 April 2012

Warung Organik

Warung Organik memberikan penawaran spesial bagi anda yang ingin sehat, kaya dan awet muda. Warung Organik menawarkan buah-buahan, sayuran, susu, prodak kecantikan alami, dan berbagai produk lainnya. Bisa dipesan disini dengan harga terjangkau dan berkualitas. Dijamin 100% organic.
Harga bisa disesuaikan dengan keinginan anda, selain itu kami juga akan mengantarkan pesanan anda sampai tujuan tanpa ongkos kirim.
Oleh karenanya percayakan konsumsi organik anda pada kami, dan anda akan lebih sehat, dan awet muda, bisnis anda akan melaju kencang.
Sementara Kami melayani:
Jawa Tengah, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Batang, Kabupaten Blora, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Brebes, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Jepara, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Kendal, Kabupaten Klaten, Kabupaten Kudus, Kabupaten Magelang, Kabupaten Pati, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Rembang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Sragen, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Tegal, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Wonosobo, Kota Magelang, Kota Pekalongan, Kota Salatiga, Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Tegal, Purwokerto, Purwodadi, Mungkid, Kajen, Ungaran, Slawi.
Babas Ongkos Kirim......
Tunggu kami di kota anda.

Call Us
Yudi_070809
Tlp. 024-70199930 / 024-91231789
Hp. 08156665657
E-mail: Yudi_070809@yahoo.com

Selasa, 03 April 2012

Greenfield Organik untuk Bayi usia lebih dari 6 bulan dan Anak-anak

Untuk bayi mulai 6 bulan

1. Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI.
2. Berikan sajian greenfield organik dan susu kedelai Melilea sebagai makanan utama dan pengganti susu formula, disamping ASI tentunya.
3. Buat sajian susu kedelai 1 sendok makan untuk 100 ml air, aduk/kocok sebentar hingga larut.
4. Kemudian tambahkan greenfield organik 1/3 sendok takaran kecil, kocok lagi hingga tercampur rata.
Untuk penyajian dengan greenfield organik, boleh menggunakan air hanggat suam kuku (tidak lebih 15 derajat C).
Sajikan sebagai pengganti susu formula.

Untuk Anak-anak
1. Sajikan greenfield organik dengan takaran kira-kira 1/3 – 1/2 sendok takar besar (kira-kira 3/4 – 1 sendok takar kecil) untuk air 150 – 200 ml.
2. Sangat baik bila ditambahkan juga susu kedelai Melilea.
3. Cara penyajian jika dicampur susu kedelai:
- Buat sajian susu kedelai dengan takaran 3 sendok makan untuk air 250 – 300 ml. (Sesuaikan dengan kemampuan anak minum), kocok perlahan hingga larut.
- Kemudian masukkan greenfield organik dan kocok lagi. Segera minum sajian sampai habis.
- Sajikan 2 – 3 kali sehari.

Penyajian Greenfield Organic untuk menambah berat badan bagi yang berbadan kurus

1.  Jika tidak ada masalah maag kronis, bisa dimulai dengan terapi puasa organik pada minggu I. Ini diperlukan untuk menghilangkan racun dalam sistem tubuh (detosifikasi).
2. Tetapi jika ada masalah maag, sebelum puasa organik harus didahului dengan terapi penyembuhan seperti cara terapi penyembuhan maag.
3. Minggu berikutnya.
Cara penyajian mengikuti cara normal
Minum Greenfield Organik setiap selesai makan, baik makan pagi, siang, maupun malam.
4. Sangat baik jika pada malam hari ditambah lagi dengan minum 1 gelas susu kedelai. Konsumsi secara rutin, insyaAllah dalam 1-3 bulan kelihatan hasilnya. 
Dianjurkan tetap perbanyak makan buah, sayur, dan banyak minum air putih.