Jumat, 05 April 2013

Antara keinginan (idealisme) dan kepentingan

Seperti halnya hari-hari biasanya, rutinitas yang menjadi kebiasaan baku. Dipagi hari menghidupkan mesin kendaraan dan berangkat ke sawah (kantor). Melewati perjalanan yang sudah mulai padat, biasanya juga begitu. Bahkan sering kali menerobos kemacetan, yang lambat laun makin menjadi. Sampai disawah disambut rekan-rekan dengan sapaan sekedarnya, yang memang sudah menanggung seabreg pekerjaan.

Tanpa tujuan yang jelas (konsep yang tarik ulur tergantung siapa yang punya kepentingan) mungkin begitu adanya, mulailah kesibukan rekan-rekan dengan petak-petak sawah yang musti mulai di siangi. Sarat dengan intrik dan pesona yang mengaburkan. Entah tujuan yang pasti, namun jalan yang dilalui memang bercabang.

Ada kalanya gonggongan binatang liar terdengar untuk meluruskan jalan, namun apa daya. Sekedar binatang liar yang tak punya kedudukan. Sekedar terdengar dan dihiraukan.

Semoga segera ada cahaya terang yang menyinari jalan ini. Untuk meluruskan tujuan yang terang dan menentramkan. Perjalannanpun tidak sekedar rutinitas.