Satu tahun yang lalu Yaya anakku suda mulai menenal PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Walau cuma dua kali sepekan Senin dan Rabu. Atusias untuk berangkat. Bahkan hampir tiap hari membicarakan tentang sekolah (ingin berangkat sekolah), atau minimal mempraktikkan apa yang dilakukan di paud. Usianya saat itu baru menginjak dua setengah tahun.
Saat menginjak usia tiga tahun kakak sepupunya masuk TK (Taman kanak-kanak). Bermaksud memindakan Yaya ke sekolah yang sama dengan kakak sepupunya yang ada PAUD-nya juga. Yaya juga menginginkan untuk pindah sekolah. Yaya pun pindah sekolah awal tahun pelajaran.
Hari pertama masuk, mungkin karena baru penenalan Yaya masih grogi, bakan nangis. Satu pekan berjalan mulai terbiasa, namun saya lihat belum merasa nyaman. Pekan berikutnya mulai cari-cari alasan saat akan berangkat. Gak mau bangun, tiba tiba mules mau ke belakang, minta kado, ada aja alasannya...