Secara
fitrah tubuh manusia telah memiliki kekuatan yang mampu menjaga
kesehatan dirinya,tetapi mekanisme ini tidak akan berfungsi apabila
tubuh dipenuhi dengan banyak toksid (racun).Keadaan ini menjadi semakin
serius jika toksid tersebut tidak dapat dikeluarkan dengan sempurna
sementara tubuh tidak mendapat nutrien yang cukup.
Penumpukan
toksid dalam tubuh tersebut biasayanya ditandai dengan munculnya
beberapa gejala antara lain mudah letih, mengantuk, sembelit, darah tinggi, serangan jantung, sakit pada
persendian, kegelisahaan, kebimbangan, cepat marah, kegagalan buah pinggang
dan lain-lain. Selain itu toksid bisa mengakibatkan rendahnya tingkat
kesuburan, kemerosatn IQ dan berlakunya tekanan mental.
Banyak faktor yang menyebabkan toksemia
1. Pencemaran udara
2. Pencemaran air
3. Makanan siap saji
4. Hasil pertanian yang beracun
5. Kebiasan buruk
6. Obat-obatan kimia
7. Tekanana hidup atau stress dan kurang olahraga
Detoksifikasi
Secara etimologi detoksifikasi berasal dari kata de yang berarti tidak dan toksid
yang berarti racun.Sedangakan secara terminology detoksifasi berarti
program penghilangan toksid yang terkumpul dalam tubuh terutama di
hati,ginjal,darah,lymph dan usus.
Dalam
sebuah hadist,Rasulullah saw mengatakan bahwa sebagian besar penyakit
manusia bersumber dari perut..Dalam pandangan ahli herba yang di maksud
perut sebagaimana disebutkan dalam hadist tersebut adalah kolon (usus
besar). Pada organ inilah sering terjadi penumpukan sisa makanan yang
pada akhirnya menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit
Penyakit
yang sering muncul terkait dengan system usus adalah sembelit..Diare
adalah salah satu bentuk sembelit. Dr John Christopher mengatakan diare
merupakan suatu keadaan yang buruk di mana terjadi keadaan ketersumbatan
kronik di usus (badly clogged), di mana tinja-tinja pejal tidak dapat di
keluarkan, hanya bahan buangan cair saja yang dapat di keluarkan.
Pada 1929, Dr Arbuthnoth hane, seorang dokter inggris menyatakan ”sembelit merupakan sebab dari semua jenis penyakit yang melanda peradaban manusia”.
Dr Hane menemukan fenomena “striking correlation”
yaitu korelasi antara kolon yang bermasalah dan penyakit-penyakit yang
kelihatan seolah-olah tidak ada kaitan dengan usus (mafunction colon and
seemingly unrelated diseases).
Beberapa contoh kasus yang pernah di tangani oleh Dr.Hane
1. Seorang
remaja muda menderita arthritis yang serius (radang sendi) selama
beberapa tahun pada waktu operasi oleh Dr Hane, pasien diletakan di atas
kursi roda dan setelah 6 bulan pasca operasi kolon remaja tersebut
mengalami penyembuhan yang menyeluruh dari penyakitnya.
2. Seorang pasien
wanita yang menderita gondok (goriter) telah menunjukan tanda-tanda
penyembuhan secara berangsur-angsur dalan masa 6 bulan setelah di
operasi oleh Dr. hane
3. Dr Hane telah melakukan perawatan dengan dedikasi tinggi dan menemukan lingkaran panjang penyakit-pneyakit mulai dari batuk kering
(tuberkolosia) sampai penyakit sendi (theumatism) yang mengalami
penyembuhan bila bagian tertentu usus yang berpenyakit di buang. Beliau
menemukan bahwa daerah tertentu kolon mempunya efek dan hubungan erart
dengan organ tertentu dalan tubuh manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Trimakasih telah berkunjung ke supersimpel.blogspot.com.
Silakan tinggalkan komentar anda.. .