Tadi malam, malam 1 Rabiul Awal
silam, Nabi Saw. memulai perjalanan hijrah dari Makkah ke Madinah.
Bertolak dari rumah mulia beliau, meninggalkan Ali bin Abi Thalib yang
menggantikannya terkepung para pembunuh bayaran yang sudah siap dengan
pedang terhunus…
Ditemani Abu Bakar, beliau berjalan selama
11 hari. Pada 12 Rabiul Awal, beliau menginjakkan kaki di Madinah
untuk pertama kali..
Bagaimana dengan Ali yang ditinggalkan oleh Nabi di rumah beliau, dalam ancaman maut yang siap dihunuskan…?
Setelah berhasil dengan selamat, menghadapi orang-orang garang dengan nafsu membunuh, yang memaksa mendobrak pintu rumah Nabi, dan hampir saja mereka membunuhnya, Ali yang pemberani itu pun menyusul Nabi belakangan…
Atas keikhlasannya menghadapi maut, di
ujung pedang-pedang yang siap diayunkan itulah, turun ayat, “Wa min
al-naasi man yasyri nafsahu ibtigha`i mardhaatillah, wallahu ra`uufun bi
al-`ibad…” Dan di antara manusia ada yang menjual dirinya untuk mencari
keridhaan Allah. Allah Maha Penyantun bagi para hamba… (QS al-Baqarah,
2:207)
Saat-saat Nabi hijrah adalah peristiwa yang sangat heroik… Semoga kita kecipratan spiritnya…
Bagaimana dengan Abu Bakar yang menyertai Nabi hijrah ke Yatsrib (Madinah)?
Tentang kebersamaannya menemani Nabi Saw. hijrah, juga diungkapkan dalam
Al-Quran. Saat keduanya bersembunyi di Gua Tsur dari kejaran musuh yang
sudah mendekat di pintu gua… Saat Abu Bakar gemetar ketakutan, Sang
Nabi memberi nasihat, “Laa tahzan… Jangan bersedih.”
“Ingatlah ketika keduanya (bersembunyi) di
dalam gua, ketika Muhamamd berkata kepada temannya (Abu Bakar),
“janganlah engkau bersedih.”
Hijrah adalah perjalanan yang menegangkan… dan menguji keimanan…
Maka… bulan Rabi`ul Awwal bukan hanya
Syahru Mawlid al-Rasul (bulan kelahiran Rasul), tetapi juga bulan Syahru
Hijrati al-Rasul (Bulan Hijrah Rasul)… Sehingga peringatan di dalamnya
berkenaan dengan dua peristiwa penting tersebut sekaligus…
Karenanya yang dibahas dalam peringatan
Mawlid Nabi di bulan Rabi`ul Awwal ini, selain hikmah mawlidnya juga
sekaligus hikmah hijrahnya… Itu akan menjadi bahasan yang menarik… Dan
para mubaligh bisa memiliki tema bahasan yang lebih variatif.
Sungguh… Kelahiran Nabi Saw. adalah busyra,
kabar gembira bagi alam semesta… Bahkan kabar gembira tentang kelahiran
Nabi Agung ini selalu dikabarkan oleh semua nabi … Seperti yang
ditegaskan oleh Nabi Isa dalam surat al-Shaff. “….Mubasysyiran bi
rasuulin ya`tii min ba`dii ismuhu ahmad…” …..(Aku diutus) untuk memberi
kabar gembira dengan kedatangan seorang rasul yang datang sesudahku,
namanya Ahmad (Muhammad)…”
Sementara hijrah beliau adalah sebuah fase
penting dari visi besar risalah untuk menciptakan sejarah kemanusiaan
yang diwahyukan…
Alhasil, Rabi`ul Awwal adalah bulan mawlid
(kelahiran) dan bulan hijrah Nabi Saw… Karenanya bulan ini memiliki
makna penting bagi umat Islam.. Dan kita harus memaknainya lebih penting
dan aktual lagi….
Semoga…!
Ada yang lain ndak amalannya?
BalasHapus