Rabu, 30 Januari 2013

Pembiasaan yang Menyeramkan

Bagaimana tidak, saat semua siswa sedang khusuk sholat duhur, di rokaat yang ke tiga. Terlihat sosok anak bermukna merah jambu menerawang dari luar mushola, cemberut seolah bertanya, berkecamuk dalam pikiranya. Tak tau pasti apa yang ada dalam fikirannya, yang rekan-rekan tau memang anak ini agak "beda".

tak terpikir olehku saat itu, namun saat penjempunya datang, berdiskusi, aku pun tak tau apa yang didiskusikannya. Yang ku sangkakan perdebatan hebat antara anak dan ayah. Layaknya perdebatan di gedung DPR (aku hiperbolik). Dan terjadilah.... Hua.....hua....hua.... dengan ekspresi tantrum. 

 Aku hanya sedikit melirik tak mau terlibat, sekedar mbatin aja "apa yang sedang terjadi". Sambil menata antrian sholat tahap kedua yang diikuti siswa kelas 1,2 dan 3. Sambil sedikit bercanda dengan anak-anak yang imut-imut kelas 1. Memurojaah surat-surat pendek.

Sidik punya slidik si anak ini ndak mau shalat bareng kelasnya. Maunya ikut kelas atas. Kelas 4 dan 5 yang memang udah wajib shalat.

3 komentar:

  1. Jawaban dari kejadian ini. Komunikasi dengan orang tuanya, dijemput lebih siang setelah kegiatan selesai.

    BalasHapus

Trimakasih telah berkunjung ke supersimpel.blogspot.com.
Silakan tinggalkan komentar anda.. .